Tuesday, March 24, 2009

kampanye terbuka

Tak kurang dari 500 orang simpatisan PBB mengikuti kampanye terbuka yang diselenggarakan di lapangan sawah brebes. Kegiatan kampanye diawali dengan perkenalan caleg2 dari
PBB. Acara berikutnya adalah pembacaan ayat2 suci alqur'an. Para simpatisan PBB menuju ke lapangan sawah brebes ini dengan berbagai cara sebagian menumpang pada mobil truk,
mobil pick up, mereka mengenakan kaos partai juga membawa bendera partai, sebagian lagi datang dengan kendaraan pribadi. Tak kalah banyaknya peserta yang datang dengan
menggunakan kendaraan roda 2. Panitia memasang tenda untuk menampung para simpasian,
sementara para caleg duduk di panggung yang sudah disediakan. selesai pembayaan ayat alqur'an adalah sambutan dari koordinator acara yaitu bapak shuhada umar yang juga
caleg. selanjutnya adalah dzikir bersama yang dipimpin oleh bapak Mahfud effendi dan pembacaan doa.

Puluhan aparat keamanan bersiaga di sekitar lapangan. Kerumunan masa tak pelak mengundang para pedagang untuk menjajakan berbagai jajanan, es krim, buah-buahan somay
dll. Beberapa orang tua mengajak anak2nya yang berusia di bawah 7 tahun, sebagian mereka mengenakan kaos partai.

Tuesday, March 17, 2009

kampanye terbuka

Hari hari kedua pelaksanaan kampanye terbuka KPU telah mengeluarkan jadwal kampanye tersebut dengan memanfaatkan sejumlah lapangan yang ada di kota bandar lampung, setidaknya terdapat lebih dari 5 lapangan yang dijadwalkan digunakan untuk kampanye terbuka ini. Salah satunya adalah lapangan sawahbrebes yang berada di kampungsawah. Saat itu pukul
12.30 berbagai elemen pendukung pelaksaan kampanye terbuka telah hadir berkumpul di bawah pohon yang ada di sudut lapangan unit intel kodim, lapangan sawah brebes.
Diantaranya polisi dari polsek tanjungkaran timur, intel dari kodim dan panwascam tkt serta ppl dari beberapa kelurahan setengah jam berlalu tidak ada tanda tanda akan ada kampanye dari partai. Ada apakah?

Keputusan Mahkamah Konstitusi yang telah memenangkan suara terbanyak mungkin menjadi penyebabnya. Karena persaingan untuk merebut simpati dari pemilih sudah bukan persaingan
antar partai, melainkan persaingan antar caleg. Hal ini membuat seorang caleg sangat berat melakukan kampanye terbuka sendiri, karena mereka tidak mungkin mengajak caleg lain untuk melakukan kampanye bersama kecuali dengan caleg untuk tingkat pemilihan berbeda misalnya caleg untuk DPRD II, bekerjasama dengan caleg DPRD I dan DPR Pusat.

Setidaknya hal ini merubah kebiasaan lama dimana kampanye terbuka identik dengan arak-arak massa dengan mengendarai kendaraan beroda 2 dan empat, dimana tidak sedikit peserta kampanye yang meninggal karena kecelakaan.